Kamis, 24 Juli 2014

Esai Lingkungan dan Pelestariannya

Pertambahan Penduduk  Vs Kualitas Lingkungan Hidup

Pertambahan jumlah penduduk merupakan fenomena yang umum terjadi pada setiap wilayah, baik lingkup kota, provinsi, maupun negara. Hal tersebut sudah sangat tak asing jika pandangan kita tersudut pada nusantara ini. Indonesia berada pada peringkat keempat yang penduduknya terbanyak di dunia (2010). Jumlah penduduk bertambah 32.508.868 penduduk dari sensus 2010-2005 berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa terjadi kenaikan jumlah penduduk di Indonesia tiap tahunnya. Pertambahan penduduk ini di sebabkan oleh faktor-faktor  tertentu seperti ; fertilitas (kelahiran), moralitas (kematian), dan migrasi (perpindahan). Kenaikan penduduk tentunya memiliki dampak terhadap berbagai aspek, salah satunya dalam aspek lingkungan hidup.
Bila merujuk pada pasal 1 butir 1 UU Lingkungan Hidup, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam penjelasannya, lingkungan hidup merupakan sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial yang mempengaruhi kelangsungan perilaku kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kelangsungan lingkungan hidup erat kaitannya dengan aktivitas manusia. Untuk menciptakan kehidupan dan lingkungan yang seimbang sangat tergantung dari kegiatan manusia. Sedangkan kegiatan manusia sangat dipengaruhi oleh kesadaran manusia itu sendiri dalam mengelola dan membina lingkungan.
Besarnya pengaruh kepadatan penduduk dengan lingkungan hidup ditunjukkan dengan bagaimana manusia berperilaku dengan lingkungannya sendiri. Jika para penghuni lingkungan ini tidak menjunjung tinggi etika lingkungan dalam berinteraksi dengan lingkungannya, maka beragam permasalahan lingkungan akan timbul secara bertahap, dimulai dari penebangan liar; kebakaran hutan; menurunnya kuantitas flora dan fauna lokal; meningkatnya polusi udara yang menyebabkan sulitnya mendapatkan udara bersih; pencemaran lingkungan; banjir; semakin maraknya penambangan liar; tanah longsor; hingga kenaikan suhu global karena semakin banyaknya pembangunan jalan, rumah, maupun gedung-gedung bertingkat.
Jika menilik ke dalam nusantara ini, semua permasalahan di atas sudah dan sedang terjadi di Indonesia. Menurut data satelit yang dihimpun sejak Desember 1978, suhu global rata-rata meningkat 0.14 derajat Celcius per dekade hingga tahun 2011. Kenaikan suhu global tersebut sangat menggambarkan betapa turunnya kualitas lingkungan hidup di Indonesia.Penurunan kualitas lingkungan hidup di Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktor fertilitas dan migrasi yang dimana menjadikan bertambahnya penduduk Indonesia. Semakin banyak penduduk yang bertingkah semaunya terhadap lingkungan tempat tinggalnya, contoh kecilnya adalah buang sampah tidak pada tempatnya dan contoh kompleksnya adalah penggantian lahan hijau menjadi area pembangunan.
Ujung dari semua ledakan penduduk  adalah kerusakan lingkungan dengan segala dampak ikutannya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan, serta hilangnya fungsi ruang terbuka. Dampak lonjakan populasi bagi lingkungan sebenarnya tidak sederhana. Persoalannya rumit mengingat persoalan terkait dengan manusia dan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup baik diakibatkan oleh unsur alam maupun unsur manusia belum secara optimal tertanggulangi, seperti penyelewengan terhadap dana reboisasi hutan, ketidak pedulian perusahaan indutri dalam menggulangi limbah industri dan kurangnya pengawasan pemerintah terhadap kegiatan eksploitasi sumber daya alam. Kepadatan penduduk dengan kecepatan pertumbuhannya dapat menekan sumber daya alam, eksploitasi lingkungan semakin tinggi.

Tidak cukup jika hanya mengandalkan tumbuhnya kesadaran pada masyarakat dengan sendirinya. Dibutuhkan sebuah tindakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar mampu mempedulikan lingkungan hidup sekitarnya juga untuk mengurangi lonjakan kepadatan penduduk. Tindakan-tindakan tersebut diantaranya dari hal-hal yang kecil dengan memperbanyak tempat sampah untuk menghindari banyaknya sampah yang berserakan, mencanangkan program penghijauan, menyelamatkan fauna yang terancam kehilangan tempat tinggalnya dengan membawanya ke margasatwa, penggunaan bahan bakar dengan intensitas polusi yang kecil, diperbanyaknya gorong-gorong di sisi-sisi jalan sebagai jalur aliran air agar tidak menggenang, dan hal yang terpenting adalah penanaman rasa peduli dalam diri masing-masing bahwa tegakkah kita yang membiarkan generasi selanjutnya hidup dalam lingkungan yang rusak? Tindakan keras atapun ketidakpedulian kita terhadap bumi mungkin akan berbalik kita rasakan di masa mendatang . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar